Aku berlutut
dan berdoa
Tetapi
tidaklah lama
Karena
banyak yang harus kulakukan
Aku harus
segera memulai kerja,
Supaya dapat
membayar tagihan-tagihan yang akan tiba
Ketika doa
singkatku selesai
Segera aku
lompat dari lututku
Tugas keagamaanku
selesai sudah
Dan jiwaku
menjadi tenang
Sepanjang
hari tiada waktu bagiku
Untuk
mengucapkan kata-kata penghiburan
Tak ada
waktu untuk bersaksi tentang Kristus
Aku takut
teman-temanku menertawakan
Tak ada
waktu, tak ada waktu
Terlalu
banyak yang harus kulakukan
Itulah
teriakanku selalu
Tak ada
waktu untuk berkorban
Bagi yang
membutuhkan
Sampai
akhirnya tibalah saat kematianku
Aku berdiri
dengan kepala tertunduk malu
Di
tangan-NYA aku melihat Ia memegang sebuah buku
Itulah buku
kehidupan
Ia melihat
isi buku itu dan berkata
“Namamu tak
dapat Kutemukan.
Pernah Aku
mencoba menuliskannya,
Tapi sayang
tak pernah ada waktu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar